Rabu, 28 April 2010

demontrasi PERALATAN PERUBATAN di PUTRAJAYA






sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

membekal PERALATAN KOMPUTER di BANGSAR & LEMBAH PANTAI




LG flat screen monitor

...................................................................................


-untuk model ip 100

sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

Selasa, 27 April 2010

merekabentuk dan membekal CARTA ORGANISASI BOARD di PUTRAJAYA

..........................................................................

Nabi SAW bersabda:

"Sekurang-kurangnya (hati) mu mesti berisi keyakinan dan keteguhan dalam bersabar. Siapa yang mendapatkan kedua hal itu, tidak mengapa baginya bila kadang-kadang lalai dalam mengerjakan shalat sunat di malam hari dan puasa sunat di siang hari."

"Orang-orang sabar dalam keadaan itu lebih disukai. Aku khawatir sepeninggalku dunia akan terbuka luas di depanmu, lalu masing-masing bersifat nafsi-nafsi, engkau-engkau, aku-aku dan kamu tidak kenal lagi penduduk langit. Di waktu itu siapa yang sabar dan ikhlas akan memenangkan pahala yang selengkapnya."

Firman Allah : Terjemahannya : Apa yang ada pada kamu akan habis dan apa yang di sisi Allah akan kekal dan akan Kami beri tambahan pahala pada orang-orang yang sabar dalam apa yang mereka lakukan. (An Nahl: 96)

sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

Isnin, 26 April 2010

membekal PERALATAN PENGIKLANAN di PUTRAJAYA

............................................................................

Dari Muaz, Rasulullah SAW bersabda :

"Puji syukur ke hadrat Allah SWT yang menghendaki agar makhluk-Nya menurut kehendak-Nya, wahai Muaz!"
Jawabku, "Ya, Sayidil Mursalin."

Sabda Rasulullah SAW, "Sekarang aku akan menceritakan sesuatu kepadamu yang apabila engkau hafalkan (diambil perhatian) olehmu akan berguna tetapi kalau engkau lupakan (tidak dipedulikan) olehmu maka kamu tidak akan mempunyai alasan di hadapan Allah kelak."

"Hai Muaz, Allah itu menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dari bumi. Setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu langit dan tiap-tiap pintu langit dijaga oleh malaikat penjaga pintu menurut ukuran pintu dan keagungannya."

"Maka malaikat yang memelihara amalan si hamba (malaikat hafazah) akan naik ke langit membawa amal itu ke langit pertama. Penjaga langit pertama akan berkata kepada malaikat Hafazah,"Saya penjaga tukang mengumpat. Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena saya diperintahkan untuk tidak menerima amalan tukang mengumpat".

"Esoknya, naik lagi malaikat Hafazah membawa amalan si hamba. Di langit kedua penjaga pintunya berkata,"Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya sebab dia beramal karena mengharapkan keduniaan. Allah memerintahkan supaya amalan itu ditahan jangan sampai lepas ke langit yang lain."

"Kemudian naik lagi malaikat Hafazah ke langit ketiga membawa amalan yang sungguh indah. Penjaga langit ketiga berkata, "Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya karena dia seorang yang sombong."

Rasulullah SAW meneruskan sabdanya,
"Berikutnya malaikat Hafazah membawa lagi amalan si hamba ke langit keempat. Lalu penjaga langit itu berkata,"Lemparkan kembali amalan itu ke muka pemiliknya. Dia seorang yang ujub. Allah memerintahkan aku menahan amalan si ujub."

Seterusnya amalan si hamba yang lulus ke langit kelima dalam keadaan bercahaya-cahaya dengan jihad, haji, umrah dan lain-lain. Tetapi di pintu langit penjaganya berkata,"Itu adalah amalan tukang hasad. Dia sangat benci pada nikmat yang Allah berikan pada hamba-Nya. Dia tidak redha dengan kehendak Allah. Sebab itu Allah perintahkan amalannya dilemparkan kembali ke mukanya. Allah tidak terima amalan pendengki dan hasad."

Di langit keenam, penjaga pintu akan berkata,"Saya penjaga rahmat. Saya diperintahkan untuk melemparkan kembali amalan yang indah itu ke muka pemiliknya karena dia tidak pernah mengasihi orang lain. Kalau orang dapat musibah dia merasa senang. Sebab itu amalan itu jangan melintasi langit ini."

Malaikat Hafazah naik lagi membawa amalan si hamba yang dapat lepas hingga ke langit ketujuh. Cahayanya bagaikan kilat, suaranya bergemuruh. Di antara amalan itu ialah shalat, puasa, sedekah, jihad, warak dan lain-lain.

Tetapi penjaga pintu langit berkata,"Saya ini penjaga sum’ah (ingin kemasyhuran). Sesungguhnya si hamba ini ingin termasyhur dalam kelompoknya dan selalu ingin tinggi di saat berkumpul dengan kawan-kawan yang sebaya dan ingin mendapat pengaruh dari para pemimpin. Allah memerintahkan padaku agar amalan itu jangan melintasiku. Tiap-tiap amalan yang tidak bersih karena Allah maka itulah riya'. Allah tidak akan menerima dan mengabulkan orang-orang yang riya'."

Kemudian malaikat Hafazah itu naik lagi dengan membawa amal hamba yakni shalat, puasa, zakat, haji, umrah, akhlak yang baik dan mulia serta zikir pada Allah. Amalan itu diiringi malaikat ke langit ketujuh hingga melintasi hijab-hijab dan sampailah ke hadirat Allah SWT.
Semua malaikat berdiri di hadapan Allah dan semua menyaksikan amalan itu sebagai amalan soleh yang betul-betul ikhlas untuk Allah.

Tetapi firman Tuhan,"Hafazah sekalian, pencatat amal hamba-Ku, Aku adalah pemilik hatinya dan Aku lebih mengetahui apa yang dimaksudkan oleh hamba-Ku ini dengan amalannya. Dia tidak ikhlas pada-Ku dengan amalannya. Dia menipu orang lain, menipu kamu (malaikat Hafazah) tetapi tidak bisa menipu Aku. Aku adalah Maha Mengetahui."

"Aku melihat segala isi hati dan tidak akan terlindung bagi-Ku apa saja yang terlindung. Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi adalah sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang bakal terjadi."

"Pengetahuan-Ku atas orang yang terdahulu adalah sama dengan Pengetahuan-Ku atas orang-orang yang datang kemudian. Kalau begitu bagaimana hamba-Ku ini menipu Aku dengan amalannya ini?"

"Laknat-Ku tetap padanya."

Dan ketujuh-tujuh malaikat beserta 3000 malaikat yang mengiringinya pun berkata:

"Ya Tuhan, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami sekalian bagi mereka."
Dan semua yang di langit turut berkata,"Tetaplah laknat Allah kepadanya dan laknat orang yang melaknat."

Sayidina Muaz (yang meriwayatkan hadist ini) kemudian menangis terisak-isak dan berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat selamat dari apa yang diceritakan ini?"
Sabda Rasulullah SAW, "Hai Muaz, ikutilah Nabimu dalam soal keyakinan."

Muaz bertanya kembali,"Ya, tuan ini Rasulullah sedangkan saya ini hanyalah si Muaz bin Jabal, bagaimana saya dapat selamat dan bisa lepas dari bahaya tersebut?"
Bersabda Rasulullah, "Ya begitulah, kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai memburukkan orang lain. Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib maka janganlah mengangkat diri dan menekan orang lain."


"Jangan riya' dengan amal supaya amal itu diketahui orang. Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik berdua ketika disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik. Jangan takabur pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan akhirat dan jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut padamu, jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan, jangan mengoyak perasaan orang lain dengan mulutmu, karena kelak engkau akan dikoyak-koyak oleh anjing-anjing neraka jahanam."

Sebagaimana firman Allah yang bermaksud,"Di neraka itu ada anjing-anjing yang mengoyak badan manusia."

Muaz berkata, "Ya Rasulullah, siapa yang tahan menanggung penderitaan semacam itu?"
Jawab Rasulullah SAW, "Muaz, yang kami ceritakan itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukuplah untuk menghindari semua itu, kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan benci bila sesuatu yang dibenci olehmu terjadi pada orang lain. Kalau begitu kamu akan selamat dan dirimu pasti akan terhindar dari api neraka."


sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

Ahad, 25 April 2010

merekabentuk dan mencetak BANNER di BANGSAR

..............................................................................

kata-kata HIKMAH PARA SOLEHIN

SUFFIAN BIN UYAINAH :

1. Dua perkara yang susah sekali untuk mengobatinya yaitu meninggalkan loba (tamak) untuk manusia dan mengikhlaskan amal untuk Allah.
2. Siapa yang ditambah akalnya maka kuranglah rezekinya.
3. Zuhud di dunia itu adalah sabar dan menunggu-nunggu kedatangan mati.
4. Ilmu itu jika tidak memberi manfaat padamu maka akan memberi mudarat padamu.
5. Orang yang menuntut ilmu tidak akan dianggap sebagai orang yang berakal hingga dia melihat dirinya lebih hina dari sekalian manusia.

Surat dari ibu Aisyah r.a untuk Khalifah Muawiyah berbunyi sebagai berikut :

"Aku dengar Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mengusahakan keredhaan Allah sampai manusia kesal kepadanya, ia akan dibantu Allah dalam menghadapi manusia. Dan siapa yang tidak menghiraukan Allah agar disenangi manusia nasibnya akan diserahkan Allah pada manusia."
Oleh itu tetaplah hati tuan dalam takut pada Allah karena bila tuan takut pada Allah, Dia akan membantumu terhadap manusia. Tetapi kalau tuan takut pada manusia mereka tidak akan dapat menolongmu terhadap Allah sedikit pun."


Khalifah Umar Ibnu Aziz menasehati gubernur-gubernur di daerah pemerintahannya dengan perkataan sebagai berikut :

"Kekuasaan yang ada di tangan saudara-saudara telah memungkinkan kalian untuk menzalimi rakyat. Bila terasa di hati kalian untuk menzalimi seseorang, ingatlah segera betapa besarnya kekuasaan Allah atas diri saudara-saudara."
"Ketahuilah bahwa satu kejahatan yang anda timpakan pada rakyat lambat laun akan hilang bekasnya dari mereka tetapi bekasnya akan tetap untuk saudara-saudara dalam daftar dosa. Ketahuilah pula bahwa Allah SWT membela orang teraniaya terhadap yang menzaliminya."
sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

Sabtu, 24 April 2010

recce operasi " putrajaya ceria "







............................................................................

Kata Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Yang paling awal diseru di hari kiamat adalah orang yang hafal Al Quran dan seorang yang syahid dalam peperangan serta seorang yang kaya."

Maka firman Allah kepada yang hafal Al Quran,
"Apakah Aku tidak mengajarmu? Mengajar Al Quran yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku?"
Jawab orang itu, "Tentu saja ya Tuhanku."

Dan firman Allah, "Digunakan untuk apa ilmu yang kau miliki itu?"
Jawabnya, "Aku amalkan dan aku kaji siang dan malam."

Firman Tuhan, "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."

Firman Tuhan, "Sebenarnya Kamu hanya ingin menjadi seorang qari maka cukuplah pujian orang-orang itu sebagai ganjaranmu. Itulah bagianmu."
Sekarang giliran orang yang mati di dalam peperangan dihadapkan kepada Tuhan yang Maha Esa dan Tuhan berfirman,
"Apakah yang engkau telah lakukan di dunia?"
Jawabnya, "Saya diperintahkan ikut perang sabil, kemudian perintah itu saya jalankan sampai saya mati dalam peperangan itu."

Firman Allah: "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."

Firman Allah, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang berani (pahlawan). Cukuplah pujian itu sebagai bagianmu."
Kemudian tibalah giliran orang kaya dihadapkan ke hadirat Allah SWT. Firman Allah,
"Apakah engkau tidak diberi kekayaan oleh-Ku? Sehingga engkau tidak memberikan kepada sesiapapun?"
Jawab orang kaya, "Tentu saja ya Tuhan, hamba telah diberi kekayaan olehMu."

Firman Tuhan,"Dipergunakan untuk apa kekayaan yang Aku berikan padamu itu?"
Jawabnya, "Saya pergunakan untuk bersilaturrahim dan bersedekah."

Firman Tuhan, "Kamu berdusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu berdusta."

Firman Tuhan, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang pemurah. Pujian orang-orang itulah sebagai bagian untukmu."
"Kemudian Rasulullah menepuk lututku," kata Abu Hurairah dan Rasulullah bersabda, "Ya Abu Hurairah untuk merekalah Api Neraka pertama kali akan dinyalakan."
sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

Jumaat, 23 April 2010

membekal MAKANAN ( kueh @ cookies ) & MINUMAN BERBOTOL di BANGSAR




...............................................................................

Kehidupan ialah satu nikmat yang Allah s.w.t berikan kepada kita. Melalui kehidupan ini kita baru perasan kita ini wujud dan kita ini hidup. Jika tiada kehidupan ini maka kita tiada peluang untuk merasainya. Kita sepatutnya bersyukur sangat sebab di beri peluang hidup dan dapat mengalami kehidupan.

Memang resam kehidupan itu bermacam ragam dan beraneka cara. Ada yang senang. Ada yang susah. Ada yang ok. Ada yang sempurna. Ada yang kurang sempurna. Ada yang cantik. Ada yang kurang cantik. Ada yang baik. Ada yang kurang baik. Ada yang terang. Ada yang kurang terang. Semuanya ini adalah nikmat-nikmat kehidupan yang cukup sempurna.

Memang beraneka dan bermacam ragam. Itulah NIKMAT yang sebenar-benarnya. Dengan kesusahan dia akan dapat menilai dan mengenali kesenangan serta bersyukur. Dengan melalui kegagalan baru seseorang dapat merasai nikmat dalam menuju kejayaan.

Siapakah kita? Adakah kita ini atas usaha kita? Apa yang kita punyai? Adakah harta yang kita punyai itu kita punya atas usaha kita? Apakah kesenangan yang kita miliki itu kepunyaan kita? Apakah kesusahan itu kepunyaan kita atas kesalahan kita? Apakah kegagalan itu milik kita? Semuanya itu kesenangan, kesusahan, kegagalan dan kejayaan itu BUKAN milik kita. Kesemuanya milik Allah s.w.t.

Jadi kenapa merasa susah dan risau jika kita hilang kesenangan. Jadi kenapa jadi resah dan gelisah jika kita gagal. Kan semuanya bukan milik kita. Milik Allah s.w.t apa yang di langit dan di bumi dan kita ini cuma hambanya sahaja. Apa kita ingin bongkak dan sombong atas benda yang bukan milik kita. Apa kita akan sedih gulana jika semua di tarik dari kita.

Fikirkanlah lah. Kehidupan akhirat itu sentiasa menanti kita. Untuk kehidupan dunia ini kita kena ikut contoh nabi kita Muhammad s.a.w iaitu kekasih Allah s.w.t yang di jadikan ikon untuk kita ikuti dari segenap segi.
sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

membekal PERISIAN KOMPUTER di UNIVERSITI MALAYA



Cubase Studio 5 – Music Production System

Boasting a wealth of new capabilities unmatched in its price range, such as VST Expression and up-to-the-minute VST3 instruments and effects, like the new Groove Agent ONE drum machine and Beat Designer step sequencer as well as the new PitchCorrect intonation effect, Cubase Studio 5 offers unsurpassed performance in its price class.



................................................................................

SAYIDINA ABU BAKAR :

1. Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub karena suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2. Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3. Dia berkata kepada para sahabat,"Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah orang yang paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!"

SAYIDINA UMAR BIN KHATTAB :

1. Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti.
2. Barangsiapa takut kepada Allah SWT niscaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
3. Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia.

SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :

1. Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahwa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik sebagaimana yang Engkau cintai.
2. Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, karena sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?
Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
3. Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.


sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

perkhidmatan PERCETAKAN BEG TANGAN ( paper bag ) di BANGSAR


.............................................................................

Luqmanul Hakim menasehati anaknya :

"Wahai anakku, dampingilah selalu para ulama dan jangan engkau banyak berdebat dengan mereka agar jangan dibenci oleh mereka."
"Ambillah dari dunia sekedar keperluan dan biayakan (belanjakan) kelebihan hasil usahamu untuk Akhirat. Dunia jangan ditolak semua agar engkau tidak menjadi ‘parasit’ (orang yang menumpang hidup pada orang lain tanpa membalas apa-apa) yang menyusahkan manusia (orang) lain."


"Berpuasalah selalu untuk menundukkan nafsumu, tetapi jangan sampai meletihkan badan sehingga merusak shalatmu karena shalat lebih utama dari puasa."
"Janganlah engkau duduk berteman dengan orang yang bodoh, sombong dan jangan didekati orang yang bermuka dua."

sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

membekal PLUK @ CENDERAMATA di PUTRAJAYA

sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

membekal KAMERA VIDEO DIGITAL di TM , PUCUK REBUNG BANGSAR

sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

membekal ALAT-TULIS di BANGSAR







............................................................................
kata-kata HIKMAH PARA SOLEHIN

UMAR BIN AZIZ :

1. Orang yang bertakwa itu dikekang.
2. Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3. Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.

SUFFIAN AS THAURI :

1. Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapak pada perkara syubhat.
2. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia.
3. Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunat.

IMAM AS SYAFIE :

1. Barangsiapa menghendaki akhirat wajib baginya ikhlas pada ilmu.
2. Tidak ada sesuatu yang lebih indah pada ulama kecuali dengan kefakiran dan mencukupi dengan apa yang ada serta redha dengan keduanya.
3. Hendaklah kamu berilmu pengetahuan sebelum kamu menjadi ketua, sebab sesudah kamu menjadi ketua, tidak ada jalan lagi bagimu untuk mencari pengetahuan.
Orang yang berakal itu adalah orang yang akalnya dapat mengawal segala sifat-sifat mazmumah (sifat keji).
Barangsiapa yang menyukai bila Allah menutupinya dengan kebaikan maka hendaklah dia bersangka baik terhadap manusia.

IMAM MALIK :

1. Ilmu itu bukanlah dengan membanyakkan riwayat tetapi ilmu itu adalah cahaya yang Allah letakkan dalam hati.
2. Apabila seseorang itu memuji dirinya maka hilanglah cahayanya.
3. Wajib bagi orang yang menuntut ilmu untuk memiliki kebesaran, ketenangan dan ketakutan.

IMAM ABU HANIFAH :

1. Tidak sekalipun aku shalat kecuali aku doakan untuk guruku Hammad dan juga mereka yang pernah mengajarku serta mereka yang pernah aku ajar. (murid-muridnya).
2. Aku telah 50 tahun bergaul dengan manusia. Tidak kudapati seorangpun yang mengampunkan kesalahanku. Tidak ada yang menghubungi aku ketika aku memutuskan hubungan dengannya. Tidak ada yang menutup keaibanku dan aku tidak akan merasa aman darinya bila dia murka kepadaku. Maka yang lebih mereka bimbangkan adalah perkara yang besar-besar.
3. Telah sampai berita kepadaku, bahwa tidak ada yang lebih mulia daripada seorang alim yang warak.

IMAM AHMAD :

Jangan kamu mengambil ilmu dari orang yang mengambil benda dunia di atas ilmunya.
sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

Isnin, 19 April 2010

aksi operasi " PELABUHAN KLANG "







Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki. Hidup ini bukanlah hanya menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah hujan

...............................................................................

- ini sebahagian aksi penyelidik di operasi " klang "







..............................................................................

(Membina Kesatuan Ummah 2)

Alhamdulillah, pagi ini dapat kita bincangkan membina kesatuan ummah lagi. Perbahasan pagi ini lebih menjurus kepada 8 golongan yang membahu ummah Islamiah itu.

1. Kebijaksanaan para pemimpin.

Sesebuah Ummah Islamiah ditunggak oleh para pemimpin yang bijaksana. Orang yang pandai adalah orang yang belajar dan orang yang cerdik ialah orang yang banyak menyelesaikan masalah-masalah. Gabungan di antara cerdik dan pandai inilah akan melahirkan orang yang bijaksana. Setinggi-tinggi kebijaksanaan ialah apabila ia di pimpin oleh Allah s.w.t. Ini kerana segala tindakkannya di bantu oleh Allah s.w.t dan amat sukar di ramal oleh musuh-musuhnya. Oleh itu kebijaksanaan pemimpin di dalam takrifan Islam adalah pemimpin yang bertaqwa kepada Allah s.w.t . Firman Allah s.w.t
وَاتَّقُوْا اللهَ وَيُعَلِّمُكُمُ الله

“Bertaqwalah kamu kepada Allah s.w.t maka Allah s.w.t akan mengajar kamu”

Pemimpin yang bertaqwa akan dipimpin Allah s.w.t dan sebab itulah, para musuh Islam cukup takut kepada lahirnya pemimpin yang bertaqwa ini. Sabda Rasullullah
إِتَّقُوْا فِرَاسَةَ الْمُؤْمِن فَإِنَّهُ يَنْظُرُ بِنُوْرِ اللهِ

“Takutlah kamu akan firasat orang-orang yang beriman kerana sesungguhnya dia melihat dengan cahaya (pimpinan) Allah s.w.t”

Bagi barat pemimpin yang bijaksana ini hanya gabungan cerdik dan pandai dengan mengetepikan unsur-unsur ketaqwaan. Ini kerana sistem pendidikan mereka sendiri telah dipisahkan daripada agama.

2. Ilmu para Ulama. Ummah Islamiah juga didokongi oleh keilmuan para ulamanya yang sentiasa menasihati dan menyampaikan ajaran agama ini. Jika zaman dahulu, para Ulama juga terlibat dengan ilmu kemanusiaan seperti Ibnu Sina, Matematik seperti al-Khawarizmi dan sebagainya. Mereka mencipta penemuan-penemuan dan teknologi baru. Ini membuatkan sesebuah Ummah Islamiah itu sentiasa terkehadapan daripada ummah yang lain.

Oleh itu komponen yang kedua ialah ilmu yang dicurahkan oleh para Ulama. Golongan ini perlulah sentiasa mengkaji, meneliti dan rajin menyelesaikan masalah umat.

Dengan ilmu yang ada pada mereka, sesebuah ummah itu dapat dibangunkan. Mereka ialah pemikir-pemikir yang membantu para pemimpin menyelesaikan masalah.

3. Peluh para amilin (pekerja).

Ummah Islamiah juga didokongi oleh peluh para amilinnya yang sentiasa membangunkan bidang-bidang Fardhu Kifayah dan bidang-bidang kehidupan yang ada di dalam Islam. Ini membuatkan tamaddun Islam itu sentiasa hidup dan terkehadapan dan tiada berlaku kekosongan bidang di dalam Islam.

Semua bidang-bindang kehidupan ada pejuang dan pembangunnya.Golongan ini adalah golongan yang sentiasa berkerja dan berusaha tanpa jemu dan kecewa. Mereka bekerjasama di antara satu sama lain. Hasil daripada sumbangan mereka yang bersungguh-sungguh ini, maka terciptalah tamaddun islam yang amat tinggi itu

4. Darah para syuhada’.

Para mujahid yang mempertahankan Islam dengan berani dan taqwa merupakan benteng yang kukuh di dalam Ummah Islamiah. Ini kerana para musuh Islam memang sentiasa berusaha menghapuskan Islam ini sama ada lahiriahnya maupun maknawiyahnya Golongan ini adalah golongan yang mempertahankan Islam apabila Islam di serang oleh musuh-musuhnya. Hasil daripada pengorbanan mereka inilah maka Islam itu dihormati dan tidak dipandang rendah oleh musuh-musuh yang bercita-cita ingin menguburkannya

5. Doa para solihin.

Golongan yang paling tidak nampak peranannya ialah golongan para solihin tetapi sumbangan mereka sebenarnya besar. Ini kerana doa mereka sangat-sangat diperlukan di dalam pembangunan sesebuah Ummah Islamiah. Golongan ini tidak ramai tetapi tautan mereka dengan sumber kemenangan iaitu Allah s.w.t sangat rapat.

Golongan ini terdiri daripada tuan-tuan guru, ahli-ahli tareqat, dan ahli-ahli sufi. Walaupun golongan ini nampak sedikit tetapi mereka salah satu daripada komponen sesebuah Ummah. Gabungan daripada usaha yang tersusun dan doa yang berterusan inilah sebuah ummah Islamiah dapat di bina.

6. kehebatan para pendakwah

para pendakwah adalah orang yang sentiasa ke tengah masyarakat untuk mendidk mereka. Kehebatan para pendakwah hingga mereka pergi ke setiap ceruk dunia untuk membawa kalimah Allah ini. Mereka berjaya mengIslam Nusantara ini dengan perancangan yang hebat dan bantuan dari Allah.

Usaha mereka menyebabkan Islam sentiasa mempunyai pelapis di dalam perjuangannya.

7. Harta para dermawan

Dengan zakat dan infaq, maka para dermawan membangunkan masjid, madrasah, memenuhkan Baitul Mal untuk digunakan bagi membela umat Islam.

Golongan ini penting bagi menjadi nadi penggerak masyarakat. Mereka mengorbakankan harta mereka untuk wakaf, untuk aktiviti dakwah dan sebagainya.

8. Rahim wanita yang solehah

Peranan wanita amat penting di dalam membangunkan ummah. Ini kerana dari rahim wanita yang solehah inilah generasi yang hebat akan dapat dilahirkan.

Bak kata pepatah, tangan yang menghayun buaian akan dapat menggoncang dunia.

Oleh yang demikian, sejauh mana golongan ini dapat di satukan sejauh itulah Ummah Islamiah akan teguh. Dan jika longgar ikatan mereka, maka longgarlah ikatan kekuatan Ummah Islamiah. Oleh itu usaha untuk membentuk kelima-lima golongan ini perlulah dibuat secara terancang dan bersungguh-sungguh.

Apabila di dalam sebuah ummah itu tadi pemimpinnya fasiq dan bodoh, Ulama’nya mengampu dan taqlid, amilinnya (pekerjanya) pemalas dan berkepentingan, mujahidnya penakut, solihinnya hidup berpinggir, orang kayanya kedekut, pendakwahnya tidak hebat dan wanitanya rosak, maka sesebuah Ummah Islamiah itu akan goyah dan akhirnya mengalami keruntuhan dan perpecahan. Jika kita dapat menyatukan kembali golongan-golongan ini maka sudah tentu pembangunan ummah itu dapat di bina kembali.

Semoga sedikit niat dan usaha untuk menggabungkan golongan ini kita mendapat bantuan dan keredaan dari Allah.

Kalaupun tidak pada zaman kita, mudah-mudahan pada zaman anak atau cucu kita nanti, amin...

“Ilmu Pelita Hati”

Al-faqir Ila Rabbihi

Muhamad bin Abdullah

Putra Heights

27 Rabiul Awal 1431/ 13 Mac 2010

Jam 9.30 pagi

http://www.ustazamin.com/search/label/Bicara%20Ilmu



sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

Sabtu, 17 April 2010

perkhidmatan PERCETAKAN BEG TANGAN ( paper bag ) di PUTRAJAYA




............................................................................

AZAB ANAK DERHAKA

Posted by YUSSAINE YAHYA on Thursday, April 8, 2010

Sebaik sampai ke pintu wad, jeritan Jalal menerpa ke telinga saya. Jeritannya sungguh kuat kerana azab dan sakit yang ditanggungnya tidak mampu ditanggung lagi. Saya percepatkan langkah menuju ke katilnya. Di sisi katil saya lihat ahli keluarga Jalal sedang menangis tersedu-sedu. Jelas mereka panik dan tidak tahu apa yang perlu dilakukan, kecuali melihat Jalal menggelepar kesakitan dan berdoa semoga Jalal cepat sembuh. Di katil pula, Jalal meraung dan meronta sambil tangan dan kakinya terikat kemas di katil. "Terima kasih ustaz sebab sudi datang bantu kami. Saya dah tak tahu apa nak buat. Dah seminggu lebih adik saya macam ni," kata salah seorang abang kepada Jalal sebaik melihat saya sampai.Sebelum itu mereka menghubungi saya melalui telefon meminta saya segera datang untuk membantu menyembuhkan penyakit adik bongsu mereka itu. "Apa sakitnya ni?" tanya saya. "Entahlah ustaz, doktor pun tak tau."


Sedang kami berbual, tiba-tiba sekali lagi Jalal menjerit kesakitan. Kali ini jeritannya cukup jelas di pendengaran saya.. Jeritannya menakutkan dan menyedihkan. "Emak, ampunkan saya mak. Panaaaassss. Saya sakit mak, sakiiiiittttttt! Tolonglah emak, ampunkan dosa saya." Berserta raungan yang dilepaskan kuat hati, tubuh Jalal menggelepar seperti dipanggang di dalam api yang marak. Mukanya berkerut sementara matanya terbelalak akibat azab yang amat pedih. Semua yang ada di wad berkenaan memandang ke arah kami. Jeritan itu menyebabkan saya tertanya-tanya. Apakah yang menyebabkan Jalal jadi sedemikian rupa? Apa pula kaitan antara penyakitnya itu dengan ibunya? "Panggil ibunya segera," kata saya. Namun kata-kata saya itu tidak dijawab. Ahli keluarga Jalal cuma terdiam,menundukkan muka atau berpandangan sesama sendiri.

"Kenapa ni?" tanya saya. Dengan perlahan abang Jalal bersuara, "Ustaz, ibu kami baru sahaja meninggal dunia dua minggu lepas." "Kalau macam ini susahlah sikit. Saya rasa mungkin Jalal ada melakukan kesalahan besar kepada ibunya, sebab itulah dia menanggung azab yang begini rupa. Dalam keadaan macam ini, cuma ibunya saja yang dapat membantu," kata saya berterus terang. Mereka cuma mendiam diri sementara jeritan Jalal semakin kuat. Saya semakin ingin mengetahui puncanya kerana dengan latar belakang itu insya-Allah saya boleh cuba carikan jalan lain untuk meredakan kesakitan Jalal. "Ceritakanlah kepada saya apa yang sebenarnya telah berlaku." "Ustaz, sebenarnya adik saya ini sudah derhaka kepada arwah ibu kami," jawab salah seorang daripada mereka. Dengan tenang, tapi air mata bergenang abang Jalal menceritakan kepada saya kisah yang sebenarnya, kisah yang cukup menyayat hati saya. Menurutnya, Jalal adalah anak bongsu daripada mereka enam beradik, empat perempuan dua lelaki dan di kalangan mereka, Jalallah yang mempunyai kelulusan yang lebih tinggi. Bagaimanapun, sejak kecil hinggalah dia bekerja dan seterusnya berkahwin, Jalal sentiasa sahaja melawan dan menyanggah kata-kata ibunya. Nasihat dan teguran ibunya pula dipandang rendah serta tidak diendahkan. Syurga anak di bawah telapak kaki ibunya.

Walaupun berpendidikan tinggi, Jalal sentiasa sahaja kekurangan wang, seolah-olah tidak dirahmati rezekinya. Berterusanlah keadaan itu hingga dia berumahtangga. Keadaan menjadi semakin buruk apabila Jalal meletakkan jawatannya di sebuah syarikat swasta. Hasratnya adalah untuk mencari rezeki yang lebih banyak di syarikat lain, namun nasibnya bukan sahaja tidak berubah, malah menjadi semakin parah. Walau di syarikat manapun yang Jalal bekerja, dia akan menghadapi masalah yang seterusnya membawa kepada dia meletakkan jawatan. Dalam kegawatan itulah Jalal mula meminjam wang daripada sahabat-sahabatnya. Selepas sekian lama hutangnya semakin banyak, namun dia masih tidak mampu melunaskannya. Rumahtangga Jalal mula kucar-kacir dan akhirnya mereka bercerai. Bagi menyelesaikan masalah tersebut, Jalal mendesak ibunya supaya mencagarkan tanah mereka di kampung kepada bank. Tanah seluas 12 ekar itu ditinggalkan oleh bapa mereka yang meninggal dunia tiga tahun sebelum itu.

"Emak, saya nak tanah tu. Bank dah setuju nak kasi RM500,000. Saya nak duit tu buat berniaga," katanya kasar. "Jalal, engkau ni dah melampau. Itu tanah adik-beradik kamu," jawab si ibu. "Ahhh, saya tak kira."

"Jalal, emak tidak benarkan. Emak tau, duit tu nanti bukannya engkau nak buat berniaga, tapi nak bayar hutang," jawab ibunya. Bukan sahaja ibunya, malah semua adik-beradik Jalal tidak membenarkannya menncagarkan tanah tersebut kepada bank. Jalal pulang dengan hati kecewa. Namun dia masih bertekad untuk mendapatkan tanah berkenaan walau dengan apa cara sekalipun. Suatu hari, Jalal datang ke rumah ibunya. Beberapa orang adik-beradiknya ada di situ. Sekali lagi pertengkaran berlaku dan berakhir dengan tragedi yang amat menyedihkan. Ketika kemarahannya sampai kemuncak, Jalal menolak ibunya sekuat-kuat hati menyebabkan kepala ibunya terhantuk di pintu. Darah dari luka terpalit di pintu sedang ibunya terjelopok di lantai, rebah tidak sedarkan diri. Si ibu segera dibawa ke hospital sementara Jalal puas hati kerana dapat melepaskan kemarahannya. Akibat pendarahan otak yang serius, ibunya meninggal dunia tanpa sempat melafazkan keampunan kepada Jalal. Bermulalah azab dalam hidup Jalal. Kira-kira seminggu selepas kematian ibunya, Jalal dikejarkan ke hospital kerana jatuh sakit secara tiba-tiba. Apa yang membingungkan ialah doktor gagal mengesan penyakit yang dihadapinya. Jalal sebaliknya meraung, menjerit, meronta dan menggelepar kesakitan. Dalam raungannya itulah dia meminta ampun kepada arwah ibunya kerana tidak sanggup menanggung azab yang pedih. Berterusanlah keadaannya selama beberapa hari hingga saya dipanggil. Dalam waktu itu, doktor dan jururawat tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengikat Jalal di katil dan menyuntiknya dengan ubat pelali untuk menidurkannya. "Kalau begitu kisahnya, saya cuba cara lain," kata saya. Di samping ayat-ayat suci al-Quran, saya membacakan surah Yassin untuknya.

Namun apabila dibacakan saja ayat suci itu, Jalal menjerit kepanasan. Tubuhnya menggeletik dan menggelepar kesakitan. "Aduh panasnya! Emak, ampunkanlah saya emak! Jangan bawa saya ke situ emak, panas. Jangan bawa saya ke situ. Saya tak mau, sakit, sakit. Tolonglah saya emak, ampunkan saya, saya bersalah." Jeritan Jalal itu meruntun hati saya. Apakah yang dimaksudkannya dengan 'ke situ'? Kenapa Jalal tidak mahu dibawa 'ke situ' dan apa yang dilihatnya di situ? Akibat tidak tertahan panas, tubuh Jalal terpaksa dibogelkan. Tangan dan kakinya terus diikat ke katil. Selepas puas mencuba tapi keadaan Jalal masih tidak berubah, saya meminta diri untuk pulang. Satu ingatan saya tinggalkan kepada mereka, "Jika Jalal masih hidup selepas zuhur ini, insya-Allah nyawanya masih panjang. Kalau tidak..." Ketika itu lebih kurang pukul 10 pagi. Saya tinggalkan mereka, namun sedang saya memandu, telefon bimbit saya berdering. "Ustaz! Cepat ustaz, adik saya dah nazak," kata si abang. Saya berpatah balik dan apabila sampai di katilnya, saya lihat Jalal begitu tenat. Nyawanya seperti sudah di penghujungan.. Keluarganya semakin cemas sambil air mata tidak henti-henti mengalir. Saya bacakan Surah al-Asr, Surah al-Falaq, Surah an-Naas serta asma ul husna. Alhamdulillah, Jalal berhenti meraung dan menggelepar. Keadaan senyap seketika.

Masing-masing beristighfar dan membaca ayat-ayat suci al-Quran. Terbayang kelegaan di wajah mereka. Tiba-tiba, ketenangan itu dipecahkan sekali lagi oleh jeritan Jalal. Dia mengerang sambil tubuhnya kejang menahan kesakitan, mata terjegil seperti hendak terkeluar dan dalam satu detik yang serentak juga najisnya terpancut keluar. Bertabur membasahi seluarnya. Bau najis menusuk hidung kami. Maha suci Allah, keadaannya adalah seperti sesuatu yang berat menghenyak perutnya yang mengakibatkan nyawa, roh, najis, organ-organ dan segala-galanya yang ada di dalam tubuh terhambur keluar secara serentak. Di bahagian atas, semuanya seperti hendak terpancut keluar hingga mata Jalal tersembul sementara di bahagian bawah, kakinya kaku dan najis berhambur memancut-mancut. Cukup aib dan menyedihkan. Pakaian dan katil basah dengan air mata, peluh serta najisnya. Selepas 'rentapan' itu, Jalal tidak bernafas lagi. Degupan jantungnya berhenti dan dia pergi menghadap Allah SWT untuk menerima balasan amalannya. Tamatlah riwayat seorang anak derhaka. Saya cuma mampu melihat dengan gementar sementara keluarga Allahyarham menangis dan berpelukan sesama sendiri. Yang perempuan terpaksa keluar kerana tidak sanggup melihat mayat adik mereka. Demikianlah sakaratulmaut datang menjemput Jalal. Seperti yang dijelaskan di dalam al-quran dan hadis, ia datang dengan menyentap, merentap dan merenggut nyawa Jalal tanpa ada kasihan belas. Sudah berpuluh-puluh tahun saya menguruskan jenazah dan melihat orang menghadapi saat kematiannya, namun pengalaman menyaksikan sakaratulmaut menjemput Jalal cukup memilukan hati saya.

Kesengsaraan yang ditanggung oleh Jalal sudah berakhir, namun mayatnya meninggalkan keaiban yang amat sangat. Matanya terbonjol seperti hendak terkeluar sementara giginya menyeringai. Dari kerut wajahnya, jelas sekali Allahyarham baru sahaja menanggung kesakitan dan azab yang amat pedih. Saya cuba pejamkan mata Allahyarham, namun gagal. Kelopak mata tidak berupaya untuk menutup biji matanya yang tersembul itu. Cukup mengerikan kerana hanya mata putih sahaja yang kelihatan. Ikatan di kaki dan tangan Allahyarham dileraikan dan tangannya dikiamkan. Kaki Allahyarham dirapatkan, namun sekali lagi saya menyaksikan keaiban kaki Allahyarham tidak boleh dirapatkan kerana duburnya terpancut keluar dan membonjol di celah kelengkangnya. Saya menenangkan mereka supaya bersabar dan reda dengan apa yang telah terjadi. Selesai membersihkan tubuh Allahyarham, jenazah dibawa turun kerana keluarganya mahu menguruskan jenazah tersebut di rumah mereka di salah sebuah taman perumahan di sebuah negeri di pantai

barat semenanjung. Rupa-rupanya keaiban belum berakhir. Sebaik sahaja van yang membawa Allahyarham keluar dari perkarangan hospital, tiba-tiba keempat-empat shock absorbernya patah secara serentak. Van yang cuma membawa lima orang, mayat yang badannya sederhana sahaja, dua orang abang dan kakaknya, pemandu serta seorang pembantu, boleh patah shock absorbernya? Kelindan van bergegas memanggil kami. Maha suci Allah, Tuhan yang Maha Besar, apabila hendak dikeluarkan dari van, jenazah itu kami rasakan teramat berat hingga terpaksa diangkat oleh kira-kira 15 orang.

Selesai masalah itu, satu lagi masalah timbul - tidak ada van atau kereta yang berani untuk mengangkat jenazah tersebut. Kebetulan sebuah lori kosong yang mengangkat tanah, pasir ataupun kelapa sawit lalu di tempat kejadian. Dengan lori itulah jenazah dibawa pulang ke rumahnya. Apa yang membingungkan kami ialah walaupun mayat berkenaan terlalu berat, tapi kayu penusungnya tidak pula patah. Lori bertolak ke rumah Allahyarham sementara saya pula memandu pulang ke rumah. Saya dimaklumkan bahawa Allahyarham dikebumikan di sebelah kubur ibunya. Namun diceritakan juga kepada saya bahawa tanah yang ditambun ke atas kuburnya tidak mencukupi. Untuk mengelakkan kubur Allahyarham berlubang, tanah lain terpaksa diambil dan ditambur ke atasnya.

Tiga hari kemudian, saya menerima panggilan telefon daripada keluarga Allahyarham. "Ustaz, saya nak minta pertolongan dan pandangan daripada ustaz." "Apa masalahnya itu?" tanya saya. "Kubur adik saya berlubang ustaz.." Masya-Allah, demikian sekali keaiban yang Allah tunjukkan kepada anak yang derhaka kepada ibunya. Menurut abang Allahyarham, kewujudan lubang itu disedari sehari selepas Allahyarham dikebumikan. Lubang tersebut bermula dari bahagian tengah kubur hinggalah mencecah kepada papan yang menutup liang lahad. Tambah abang Allahyarham lagi, mereka mengambusnya dengan tanah, namun keesokan harinya kubur tersebut berlubang semula. "Begini sajalah, cuba masukkan sekali kayu atau papan ke dalam lubang tersebut, insya-Allah, tak berlubang lagi," kata saya. Namun keesokan harinya sekali lagi abang Allahyarham menghubungi saya memberitahu bahawa kubur berkenaan berlubang semula. Apa yang membingungkannya, tanah di kubur arwah ibunya langsung tidak berubah, masih tetap membusut walaupun sudah lebih dua minggu dikebumikan. Bukan itu sahaja, katanya, pokok yang ditanam di kubur ibunya juga hidup segar sedangkan pokok yang ditanam di kubur adiknya mati kelayuan. Pada hari kelima, saya menghubungi abang Allahyarham. "Begini sajalah," kata saya. "Mulai malam ini buatlah majlis Yassin dan tahlil. Panggil 20 orang dan setiap seorang baca Surah Yassin sebanyak 2 kali. Apabila selesai bacaan Yassin, minta imam bacakan doa supaya diampunkan dosa Allahyarham kepada ibunya.. Baca dalam bahasa Melayu dan ulang doa itu sebanyak tujuh kali."

Seperti yang saya nasihatkan, pada malam berkenaan mereka mengadakan majlis itu. Namun saya diberitahu, imam yang membaca doa tersebut menggigil ketakutan. Alhamdulillah, pada hari ketujuh, kubur berkenaan tidak lagi berlubang. Peristiwa ini sudah berlaku empat tahun lepas namun masih terbayang-bayang di mata saya. Setiap kali tibanya hari raya aidilfitri, setiap kali itulah peristiwa tersebut menjelma dalam ingatan kerana ia terjadi cuma beberapa hari selepas kita berhari raya.. Sungguh menyentuh hati saya, ketika orang sedang bergembira berhari raya, ketika itulah keluarga tersebut ditimpa petaka, si ibu meninggal dunia dan anaknya yang derhaka diazab hingga ke akhir hayatnya. Kisah ini saya paparkan bukan untuk mengaibkan Allahyarham ataupun keluarganya, tapi supaya kita dapat mengambilnya sebagai pedoman dan iktibar. Doakanlah semoga dosa Allahyarham Jalal diampunkan Allah. Amin

Cerita dari al Fadhil Ustaz Mahrawi Marzoki

http://jihadtegakislam.blogspot.com/2010/04/azab-anak-derhaka.html

( moral : jangan derhaka kepada ALLAH , AYAH , IBU dan DATOK NENEK . )
sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...

operasi " KLANG " bermula....












..............................................................................

Kisah Seorang Pemuda & Si Alim

Posted by YUSSAINE YAHYA on Sunday, March 28, 2010

Pada zaman dahulu tinggal seorang alim.Pada suatu hari,si alim tadi telah didatangi oleh seorang pemuda.Si pemuda tadi berkata,'Wahai tuan,saya ialah seorang pemuda yg jahil.Saya tidak pernah bersolat.Saya tidak pernah berbuat kebaikan.Saya seorang yg jahat.Saya selalu buat maksiat.Saya selalu langgar perintah Allah.Saya selalu berjudi.Saya selalu minum arak.Tetapi,saya mahu berubah.Izinkan saya menjadi pengikut tuan.'

Si alim tadi berkata sambil tersenyum,'Baiklah.Aku tersangat berbesar hati jika kamu mahu berubah dan insaf.Aku akan bantu kau'.

'Tetapi,saya ada satu masalah tuan',balas pemuda tadi perlahan.'Saya tidak mampu meninggalkan ketagihan saya kepada arak.'

Orang alim itu berkata,'Oh,tidak mengapa wahai anak muda.Perkara ketagihan itu bukan masalah.Kesanggupan kamu untuk cuba berubah itu sudahpun merupakan satu rahmat yang besar.Mulai hari ini,kamu bawa semua barang milikmu ke pondok kecilku.Aku mahu kau tinggal bersama-samaku'.

Sejak hari itu,pemuda kaki minum tadi tinggal bersama-sama orang alim itu.Dia belajar agama dengan si alim tadi.Namun,dia masih juga tidak mampu melepaskan keinginannya yg kuat kepada arak itu.Lalu pada suatu hari,dia meminta kebenaran utk minum arak dengan org alim itu.

'Wahai guru,aku sudah mencuba utk meninggalkan arak ini.Namun keinginanku membuak-buak menyebabkan aku tidak mampu menahan keiginanku ini.Izinkanlah aku untuk minum sebotol arak',pinta pemuda itu dgn bersungguh-sungguh.

'Tahukah kamu bahawa minum arak itu berdosa besar?',tanya si alim itu dgn lembut.

'Ya.aku tahu.Tapi aku benar-benar tidak mampu mengawal ketagihanku.Aku bimbang perkara yg lebih buruk akan berlaku jika aku tidak dapat minum'.

'Baiklah,jika begitu kau boleh minum tetapi kau mestilah minum di dalam tandas tanpa pengetahuan orang lain',jawab orang alim itu dengan meletakkan syarat


Maka,si pemuda tadipun pergilah ke tandas untuk minum arak itu.Setiap kali keinginannya memuncak,dia akan minum di dalam tandas tanpa pengetahuan sesiapapun.Suatu hari,semasa dia sedang menikmati arak itu,tiba-tiba dia tersedar.Sudah kerap sungguh dia minum arak secara sembunyi di dalam tandas.Dia terfikir betapa hinanya dirinya itu.Dia sedang menikmati minuman yg hina di tempat yg hina!Dia rasa malu dan menyesal lalu dia mencampakkan botol arak itu tika itu juga.

Sejak dari itu,dia sudah tidak lagi minum arak.Dia benar-benar sudah insaf dan bertaubat.

http://jihadtegakislam.blogspot.com/
sihatceriacergas & the endaevour to achieve more...